"Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia". Doa Yang Sudah Terkabulkan?

"Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia ", kata seorang aktivis mahasiswa dengan berapi-api.
Merupakan pertanyaan yang besar dan sering terbersit dikepala saya apa maksud dan tujuan dari kata - kata itu. Terkadang saya berfikir, apakah itu harapan, doa, atau hanya sekedar perkataan kosong saja. Tapi apapun makna perkataan itu, mungkin hampir seluruh aktivis pernah mengucapkannya, dan saya percaya hampir seluruhnya mengucapkan dengan semangat yang berapi - api.
Sekarang saya ingin mengatakan dari lubuk hati saya yang terdalam, jika ini sebuah jargon, maka sudah selayaknya jargon ini diganti karena sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi kekinian dan kebutuhan bangsa  kita sekarang. Sebagai seorang mahasiswa saya tidak menganggap ini merupakan jargon yang bodoh atau tidak berguna, tapi saya sangat menyayangkan karena kata - kata ini memiliki bentuk pengharapan yang rendah menurut saya.

Secara pribadi saya rasa jargon "Hidup Mahasiswa, hidup Rakyat Indonesia" telah dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Karena sesuai dengan jargon, melalui pengharapan yang tersirat oleh kata - kata tersebut, mahasiswa sekarang sudah berhasil hidup dan rakyat indonesia sudah berhasil untuk  hidup saya rasa. Kenapa saya berkata seperni ini, karena sesuai dengan pengertiannya dikatakan hidup adalah ketika masih mampu bermetabolisme, berkembang, respirasi, tumbuh, dan bereproduksi. Secara pribadi, menurut pandangan saya hampir seluruh mahasiswa sudah berhasil untuk "Hidup". Begitu juga dengan Rakyat Indonesia, saya rasa untuk "hidup" rakyat indonesia sudah bisa dan jargon ini sudah tercapai. Kata "Hidup" tentulah merupakan kesuksesan besar yang selalu diteriakkan oleh mahasiswa dengan berapi - api dan terbukti sudah berhasil dan terlaksana.

Tetapi, sudah barang tentu sebagai manusia kita tidak hanya ingin sekedar hidup. Dan saya rasa permasalahan bangsa kita, yang dikatakan sedang sakit oleh seorang pejabat, adalah terletak dikualitas kehidupan. Hidup adalah masalah yang tidak sulit, dengan makan sampah juga manusia bisa hidup, tetapi memiliki kualitas kehidupan yang baik adalah masalah lain. Oleh karena itu diperlukan bentuk kata lain yang mencerminkan targetan sebenarnya yang ingin dicapai oleh kita mahasiswa "aktivis".
Sebagai mahasiswa, saya mungkin termasuk yang tersinggung dengan jargon "Hidup mahasiswa, hidup Rakyat Indonesia", karena begitu rendahnya harapan kita, secara tersirat, yang kita perjuangkan. Sudah saatnya kita menlangkah, sudah saatnya kita bergerak dan meningkatkan targetan kita. Sudah saatnya kita mengganti sekedar hidup, menjadi suatu kualitas yang lebih tinggi, sudah saatnya kita bergerak menuju kejayaan. Karena sebagai mahasiswa bukan hidup yang saya inginkan untuk diriku dan bangsaku, tetapi kejayaan.

"Jayalah Mahasiswa, Jayalah Bangsa Indonesia"

Popular posts from this blog

Flow Regime

Fluid Flow